BREAKING NEWS

Loading...

IRID Jadi Kompas Desa Lawan Perubahan Iklim, Telah Resmi Diluncurkan di Karawang

bondan Multy Media
6/28/25, 6/28/2025 WIB Last Updated 2025-06-28T09:10:44Z
'Advertisement'ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

 


Karawang, Suara Kota siber - Indonesia kini memiliki senjata baru untuk menghadapi dampak perubahan iklim di tingkat desa. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) resmi meluncurkan Indeks Risiko Iklim Desa (IRID), di kawasan alam Situ Cipule, Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Sabtu (28/6/2025).


Peluncuran ini dihadiri langsung oleh, Menteri Desa H. Yandri Susanto, anggota Komisi V DPR RI Verrell Bramasta, serta Wakil Bupati Karawang, Maslani, yang mewakili Bupati Aep Syaepuloh. Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perangkat desa setempat juga turut hadir memeriahkan acara yang berlangsung di tengah nuansa alam danau Cipule yang tenang.


"IRID bukan sekadar data, tapi kompas bagi desa dalam menghadapi perubahan iklim. Ini langkah strategis menuju desa mandiri dan tangguh iklim, sejalan dengan RPJMN 2025–2029," tegas Menteri Yandri dalam sambutannya.


IRID merupakan alat ukur penting yang menghitung tingkat risiko dan kerentanan desa terhadap krisis iklim. Indeks ini menggabungkan empat variabel utama,Keterpaparan,Sensitivitas,Kapasitas adaptasi, dan Potensi bahaya.


Dengan IRID, pemetaan risiko menjadi lebih akurat, sehingga intervensi kebijakan dan program pemerintah bisa lebih tepat sasaran. Menteri Yandri juga menekankan bahwa IRID adalah bagian dari realisasi Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.



Anggota DPR RI Komisi V, Verrell Bramasta, menyampaikan apresiasi atas peluncuran IRID.


"Kami di Komisi V siap mengawal program ini. Harapan kami, sinergi antara pusat dan daerah semakin kuat agar IRID tidak hanya jadi seremoni, tetapi benar-benar menjadi solusi," ujarnya.


Sementara itu, Wakil Bupati Karawang, Maslani, menyebut peluncuran ini sebagai bukti kesiapan desa-desa di Karawang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.


"Ini adalah kebanggaan bagi kami. Pemerintah daerah siap mendampingi seluruh desa untuk membangun ketahanan iklim yang nyata," tegasnya.


Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karawang, Syaefuloh, berharap Desa Mulyasari menjadi percontohan nasional.


"Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim harus menjadi budaya, bukan sekadar proyek sesaat," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga **penandatanganan kerja sama integrasi Sistem Informasi Desa (SID) dengan IRID**. Kolaborasi ini diharapkan dapat menyatukan data dan kebijakan secara sinergis.


Sebagai simbol dimulainya era baru dalam ketahanan iklim desa, Menteri Yandri secara simbolis menyerahkan Buku Pintar IRID kepada perwakilan desa. Buku tersebut akan menjadi panduan teknis bagi pemerintah desa untuk memahami, mengukur, dan memperkuat respons terhadap perubahan iklim. (Ruhyat)

Komentar

Tampilkan

Terkini

NASIONAL

+