BREAKING NEWS

Loading...

Peringatan Hari PURBAKALA Ke-112 Dimeriahkan Dengan Festival Makan Bacang

bondan Multy Media
5/31/25, 5/31/2025 WIB Last Updated 2025-05-31T14:58:26Z
'Advertisement'ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT


 

Karawang, Suara Kota Sibet - Dalam rangka memperingati Hari Purbakala ke-112, Klenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang menggelar Festival Makan Bacangsebagai bagian dari tradisi Tionghoa yang sarat makna. Festival ini mengangkat tema Merawat Tradisi, Menghidupkan Sejarah di Tanah Pusaka, sekaligus memperingati Hari Kejujuran dan Kesetiaan, yang merujuk pada nilai-nilai luhur dari tokoh legendaris dalam budaya Tionghoa.


Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Qu Yuan, seorang pejabat jujur dan setia pada masa Tiongkok kuno yang wafat dengan tragis. Masyarakat Tionghoa dahulu, sebagai bentuk rasa hormat dan penghargaan, melemparkan bacang ke sungai agar ikan tidak memakan jasad beliau. Sejak saat itu, tradisi makan bacang menjadi simbol solidaritas, kejujuran, dan kesetiaan yang terus dirawat hingga kini.


Di Karawang, perayaan ini berlangsung meriah meskipun sempat diguyur hujan. Ratusan umat dan masyarakat Tionghoa berkumpul di klenteng untuk bersama-sama menyantap bacang dan menyaksikan berbagai pertunjukan budaya. Bacang yang disajikan pun beragam, termasuk bacang ayam sebagai alternatif bagi yang tidak mengonsumsi jenis tertentu, dengan harapan semua kalangan bisa ikut merasakan makna kebersamaan dalam perayaan ini.


 “Kegiatan ini bukan hanya tentang makan bacang, tetapi lebih dari itu, ini tentang **kebersamaan dan pelestarian budaya Tionghoa** yang sudah mengakar di Karawang. Harapan kami, tradisi ini terus hidup dan bertransformasi secara positif dari tahun ke tahun.”.ucap Yayan ketua panitia pelaksana 


Acara ini turut didukung oleh kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Meski Bupati Karawang berhalangan hadir karena agenda di Manado, kehadiran para tokoh lokal dan komunitas tetap memberikan semangat tersendiri bagi kelangsungan tradisi ini.


Di akhir acara, suasana penuh kehangatan tampak ketika para hadirin duduk bersama menikmati bacang dan berbagai hiburan, sembari merenungkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari masa lalu.


Festival Makan Bacang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya, tetapi juga pengingat bahwa kejujuran, kesetiaan, dan penghormatan terhadap sejarah adalah warisan penting yang perlu terus dijaga di tanah pusaka ini. (Ruhyat)

Komentar

Tampilkan

Terkini